Laman

Jumat, 24 Januari 2014

Menyambut Pagi


Langit fajar yang hening
Tampak bintang-gemintang memenuhi semesta
Terlihat dari celeh-celah gunung-gunung itu
Gemerisik dedaunan di pohon rindang yang tertiup angin
Menimbulkan suara mendesah

Kala pandanganku kulempar jauh ke ufuk
Tuk amati bintang-gemintang yang berkilauan
Cahayanya laksana bola-bola lampu di atas langit
Sinarnya yang redup menyinari seluruh manusia
Baik bertakwa maupun durhaka
Baik pendosa maupun teraniaya
Baik alim maupun zalim
Semuanya sama pada pandangan langit
Juga pada pandangan yang tersembunyi
di balik ufuk nan jauh di sana

Tiupan angin mulai meresah diantara bulu-bulu kulit
Rembulan pun sudah turun di balik ufuk
Satu persatu bintang mulai padam
Menghilang di angkasa sana

Seketika ufuk tempatmatahari bangkit memerah
Cahayanya menyibak kegelapan malam
Menyongsong indahnya pagi

Sekelompok kabut dingin menyelimuti sekitar
Tetesan embun yang mebasahi dedauan hijau
Bersamaan dengan mekarnya bunga warna-warni
dan Kicaunan burung yang saling bersahutan
Meninggalkan kesunyian malam
Menyambut pagi dengan senyuman
Sejenak menghirup kebebasan alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar