Laman

Senin, 24 Februari 2014

Tiada Judul

di bawah genting ini tertulis syair
berbalut rintik air hujan yg seolah menyampaikan jeritan dalam hati 
yang tak mampu terucapkan oleh kata
namun nyata oleh hati

mungkin hanya lewat secarik kertas ini aku mengadu
tentang hati yang tertikam belati
darah yang bercucur dendam

kata-kata ini tersusun 
kata yang tak berharga namun penuh makna

Senin, 10 Februari 2014

Air Mata Reruntuhan

Masih terdengar isak tangis di sana
Dimana terhampar kehampaan
Dan kaki-kai kuda yang patah
Karena cambuk penunggangnya

Air mata itu mengalir lagi
Jernih namun menyakitkan
Suci namun menyesakkan
Seperti mata air di gua nan dalam

Gerbang ini telah dibuka
Dan cahaya sudah mulai melawan gelap
Meskipun udara masih tak bersahabat

Lupakanlah duri yang pernah kau genggam
Terbanglah bersamaku

Selasa, 04 Februari 2014

Jalan Cahaya

Meskipun aku berjalan dalam kegelapan namun aku dapat melihat cahaya dan meskipun aku belum dapat melihat cahaya itu secara jelas, aku yakin cahaya itu dapat menerangi jalanku.