Masih terdengar isak tangis di sana
Dimana terhampar kehampaan
Dan kaki-kai kuda yang patah
Karena cambuk penunggangnya
Air mata itu mengalir lagi
Jernih namun menyakitkan
Suci namun menyesakkan
Seperti mata air di gua nan dalam
Gerbang ini telah dibuka
Dan cahaya sudah mulai melawan gelap
Meskipun udara masih tak bersahabat
Lupakanlah duri yang pernah kau genggam
Terbanglah bersamaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar